MR. RAMEN 2 { my story with Mrs.Ramen}

Gambar

 

Main Cast:   Junpei Mizobata  & Inoue Mao

 

[Drabble/PG-13/AR]

Genre: Full Romance

Author: Ino Chiharu

 

 

{hello ~ ini fanfic Mr.Ramen 2 ku.Gak jauh beda sama yang pertama. Untuk castnya kalian pasti kenalkan samaJunpei! Pemeran Detectiv Conan movie 3 dan perempuannya itu pemeran BBF Japanver. Okay Happy reading ! dont forget for RCL thanks ^^}

 

 

 

 

[Jun POV]

 

“heyy~ Mao !!! disini.” Teriakku pada mao yang mencari-cariku menoleh kesana kemari. Dan diapun tersenyum padaku sambil melambaikan tangannya.

“ohhh fun!! Aku terlambat jun! Gomenasai .” dia meminta maaf kepadaku atas kesalahannya sambil mencibirkan bibirnya itu membuatnya semangkinimut bagiku.

“oohh… tidak apa aku tau apa yang wanita lakukan sehinggalama.” Sembari aku meminum coffe dihadapanku yang telah ku pesan beberapa menityang lalu.

“hahaah, kau tahu?” humm baiklah aku tidak akan seperti itulagi.

“Mao-chan! Kau tampak cantik dengan baju itu.”

“ahh??benarkah? aku pikir kau tidak menyukainya . tetapi aku memaksa memakainya.” Cetusnya kepadaku sambil menundukkan kepalanya. Seketika aku berdiri dari tempat dudukku dan berjalan menuju kursi disampingnya itu dan duduklah aku disamping Mao.

“Mao, apakah hari ini mau makan ramen? Di kedai Mr.Ramen?”tanyaku kepada Mao yang asik menikmati mocca kesukaanya itu.

“ahh?? Ne?~ baiklah wah!! Aku memang mengharapkan Jun untuk membawaku kesana.” Tawanya kecil sambil memegang tanganku.

Dimeja itu, kami masih menikmati secangkir mocca yang begituenak sambil berpegangan tangan  menikmati suasana cafe itu yang tenang , suara desiran angin dan suara-suara piring,gelasdan sendok yang bersentuhan  dansuara-suara mulut-mulut yang mengunyah makanan. Aku pikir bagi Mao itu tidakada terdengar ditelinganya seakan hanya ada kami berdua disana. itulah yang sering iya katakan kepadaku ketika kami duduk berdua.

“Junpei, bisakah kita selalu seperti ini?.” Tanyanya tiba-tiba kepadaku yang sangat membuatku kaget.

“Mao ingin seperti ini terus?”

“haik!! Aku tidak mau kau melepaskan tanganku ini.” Cetusnya lagi sehingga raut wajahnya berubah menjadi sedih.

“Mao-chan!! Hey sayang, kau harus mempercayaiku aku tidak akan pergi dan melepaskan tangan ini.”

“benarkah?.”

“haik!! Baiklah kau sudah menghabiskan mocca itu?” tanyaku kepada Mao sambil mencubit bibinya dan memperbaiki topi bulat yang sejak taditerpasang dikepalanya.

“iya sudah. Ayo ke kedai Mr. Ramen aku sudah tidak sabaruntuk menikmatinya.” Kamipun beranjak dari kursi itu tanpa melepaskan genggaman tangan itu. berjalan menyusuri jalan tokyo yang begitu ramai. Pagi minggu yang ramai saat itu, kami berjalan sambil berbagi cerita dan melihat sekeliling kami yang kami anggap aneh lalu menertawakannya. Seketika kami berada dipenyebrangan jalan yang tak ada seorangpun disana dan hanya ada kami yang akan menyebrang  menunggu bergantinya merah menjadi hijau.

Seketika aku menarik Mao dekat , mendekat kepadaku lalu mencium sekilas bibirnya yang lembut itu. dan membuatnya terdiam dan hanya tersenyum kepadaku. Seketika itu lampu merah untuk para penyebrangpun berubah menjadi lampu hijau kamipun melangkah berjalan diiringi langkah kaki yang sama.

(when i’m in love, i want to give everything in my life toyou)

(……………..skip……………………..)

Tibalah kami dikedai ramen yang sangat Mao sukai. Kami berdua langsung duduk dan tanpa memesan lagi pesanan kami telah tiba, karena parapelayan sudah tahu apa yang kami pesan. Kami duduk berseblahan masih saja berpegangan tangan.

“Mao? Apakah tangan ini boleh dilepaskan?.” Tanyaku sambil tersenyum kepadanya.

“ahhh baiklah hahaha maaf aku lupa bahwa ramen sudah siap.” Kamipunmulai menikmati semangkuk ramen itu dan tak bergeming sedikitpun. Yah inilahkami, jika sudah berhadapan dengan semangkuk ramen maka tak ada satupun obrolanyang akan terlintas dipikiran kami.

 

[Junpei POV End]

*************

[Mao POV]

 

Hari yang indah bersamanya “ahh~” akupun merebahkan dirikudisebuah ranjang yang kecil dan hanya bisa menampung badanku dan beberapaboneka diatas kepalaku, itu adalah boneka-boneka yang Jun berikan kepadaku. Akupunterlelap dengan begitu saja sambil memeluk sebuah boneka ditanganku.

 

#Morning

 

1 new video message

From: Junpei

Fro: Mao

“Sayang!! Bangunlah, hari ini aku sibuk jadi jangan lupauntuk makan. Aku mencintaimu Mao.”

 

Aku tertawa lebar saat melihat sebuah vidio message Jun pagiitu. sungguh romantis sekali, dengan wajahnya yang masih begitu berantakan diamasih saja sempat memberika pesan vidio itu. aku lalu beranjak dari tempattidurku dan membereskannya lalu aku keluar dari kamarku dan beralih ke kamarmandi untuk membersihkan diriku.

********************

Hari ini aku hanya berada didalam rumah, tak ada yangkukerjakan karena aku sedang tidak ada jadwal.

Baiklah kuputuskan untuk membuat sebuah cake kesukaan Junpeihari ini lalu menggantarkannya kekampus dimana dia sedang belajar.

Aku mulai membuatnya dengan sangat berhati-hati dan penuhdengan kebahgian didapur itu.

*************

“ahhhh~ akhirnya jadi juga. Aku akan menggantarnya malamini, nah Jun kau tidak akan kelaparan lagi.” Aku lalu kembali menyimpun dapurkuyang sejak tadi berantakan karena ulahku membuat cake  itu.

 

##########

 

Sudah pukul 7 aku mulai bersiap-siap untuk pergi menujudimana Jun berada. Aku sengaja untuk tidak memberitahunya terlebih dahulukarena aku ingin memberikannya surprize.

Aku memanggil taxi untuk mengantarkanku ketempat Jun berada,dengan penuh senyum aku terus memperhatikan kotak cake itu tersenyum bahagiakarena ini pertama kalinya aku melakukan ini untuk  Junpei.

Setibanya disana akupun turun dari taxi lalu mulai melangkahdengan cepat. Seketika aku melihat shin berlari dari dalam gedung itu aku inginmemanggilnya tapi aku terdiam ketika seorang wanita mengikutinya dari belakangakupun terdiam kaget lalu wanita itu menarik tangan Junpei dan menciumnya lama.Aku hanya bisa terdiam dan berdiri melihat kejadian itu, lalu kotak cake yangkubawa itu jatuh dari tanganku dan menimbulkan bunyi seketika Jun dan wanitaitu terhenti dalam ciumannya dan melihat menuju kearahku.

“Mao~ kau kah itu?” teriak Jun kepadaku dan aku hanyaterdiam dan berdiri tak percaya sama sekali. Aku langsung saja berlari pergidan meninggalkan cake yang terjatuh itu disana.

“Maoooo~ tunggu,aku!” Junpei yang memanggil sejak tadidengan suara yang sudah hampir habis akupun tak menghiraukan panggilan Junkepadaku. Aku terus berlari sambil menghapus airmataku yang sudah begitubanyak. Aku lalu berhenti disebuah pemberhentian halte bis sambil menangis danmenghapus air mataku yang sudah membasahi bajuku

“ tak habis pikir, ternyata Jun sibuk bukan untuk apa yangdia katakan padaku, tapi dia sibuk untuk waktunya bersama wanita lain.” Cetusku berbicarasendiri, aku juga tak memperdulikan orang-orang yang memperhatikanku saat ituaku hanya terus menangi. Dan seketika Bispun datang aku langsung naik dan dudukpaling belakang sambil menangis tak henti-hentinya menangis.

 

>>>>>>> 

 

Tangisankupun berhenti sambil melamun melihat keluar jendelabis, aku melihat Kedai Ramen Mr.Ramen lalu akupun berpikiran untuk masukkesana. Setelah dipemberhentian akupun turun dari bis menuju kedai Ramenkesukaanku. Hanya melamun sambil berjalan tak ada satupun yangkupikirkan saatitu, hanya masih teringat dengan kejadian itu.

Aku mulai memesan 1 mangkuk ramen yang sangat pedas saatitu. aku mulai melanggar aturan dokter yang melarangku memakan makanan pedaslagi.

Aku mulai memakan ramen itu, tanpa merasakan pedasnya yangluar biasa lagi dan sambil mengeluarkan air mataku yang takkuasa kutahan lagi. Akumeneguk kuah ramen itu habis. Baru pernah aku membersihkan semua ramen itusehingga tanpa sisah disana.

“sangat menyakitkan! Orang yang kucintai dan sangat kucintaimempermainkanku selama ini.” Aku berbicara sendiri sambil menelan semua ramentanpa mengunyahnya lagi.

Aku mulai memesan 1 mangkuk lagi yang sangat pedas kepadapelayan itu dan kuhabiskan lagi dalam beberapa menit.

“jadi ini kah yang kudapatkan darinya? Cih~ kau begitupintar menipuku Jun.” Koarku didalam benakku

Dan mangkuk ketiga , walau tak mampu kuhabiskan tetapkupaksa menghabiskannya. Seketika aku memuntahkan ramen-ramen itu. perutkusudah tidak kuasa menahannya.

orang-orang sekitar begitu kagetnya, dan para pelayanpunmenolongku. Mataku mulai begitu sayup, semuanya buram aku tak melihatorang-orang itu lalu entah apa yang terjadi pada diriku saat itu.

 

(i said we should break up through anger leven spitted onthe face that was smiling.Stop right there before i show tears. Stop rightthere before separation comes)

 

[Mao POV End]

 

[Author POV]

 

Mao yang seketika memuntahkan makananya kembali, perutnyasudah tak sanggup menahan pedasnya ramen dan begitu banyaknya dia makan. Perut kecilnya,hatinyatak sanggup menahan semua itu. sontak orang-orang sekitar menolongnya danseketika Mao jatuh pingsan, tak sadarkan diri lagi.

Tiba-tiba suara teriakan pria dari balik pintu KedaiMr.Ramen itu pun terdengar.

“MAOOOOO~” orang-orangpun terdiam dan seketika terhenti padamasing-masing aktivitasnya. Junpei yang saat itu mebelalakkan matanya takpercaya bahwa Mao telah jatuh pingsan dikedai itu lalu menggendongnyamembawanya kerumah sakit terdekat.

 

############

 

#morning

 

“Aku dimana?.” Mao dengan perlahan membuka matanya masihterlihat buram disekitarnya lalu mengeluarkan suara yang sedikit parau. Dan Junpeipun terbangun dari tidurnya yang tidak begitu lelap. Jun duduk disamping Mao.

“Mao~ apa kau sudah sadar?” dia memasang wajah bahagia sambilmenggengam tangan Mao.

“kau? Lepaskan tanganku. Keluar dari ruangan ini.” Sontak Maoterbelalak melihat Jun yang berada disana. dan melepaskan gengaman tangan Junlalu membalikkan badannya berhadapan dengan gas oksigen yang beradadisampingnya.

Jun masih berdiri terdiam dibelakang Mao. Beberapa menit junmulai melangkah keluar dan meninggalkan Mao yang terbaring lemah sambilmenangis diruangan itu.

 

[Author POV End]

 

[Jun POV]

 

Aku hanya bisa terdiam ketika Mao tak lagi ingin melihatkudan membalikkan badannya. Aku tahu dia sedang menangis saat itu, namun inisemua kesalahanku aku harus bisa bersamanya lagi. Aku benar-benar tak bisahidup jika dia seperti ini.

Aku sangat mencintainya sangat begitu mencintainya, akusangat menyesal dengan apa yang telah kuperbuat atas apa yang terjadi malamitu. aku terus berjalan tanpa tau kemana arah kakiku melangkah. Aku tiba-tibasaja berada disebuah kedai Ramen Mr.Ramen yang sangat Mao gemari. Aku hanyaterdiam dan berdiri didepan kedai itu orang-orang yang hanya berlalulalang didepan maupun belakangku. Suara canda tawa sepasang kekasih yang sangatbahagia. Aku sangat merindukan itu.

 

Aku terduduk disebuah bangku panjang dan ada 1 pohon yangberdiri disitu serta lampu taman satu berdiri disana. sambil memasangheadsetku, aku pun mulai mendengarkan sebuah lagu sambil meneteskan air mataku.Sakit rasanya ketika Mao sudah tak menginginkanku lagi.

 

{you were standing and your eyes were empty that was thefirst time you came into my heart i tried to forget you, your memory won’tleave me i feel you always somewhere inside of me i can’t get you out of mymind i know i’m in love – Pay Money To My Pain}

 

 

Sehingga aku tertidur dibangku itu dan tersadar ini sudahpukul 2 pagi. Aku bangun dari kursi itu, kakiku tiba-tiba saja membawaku dimanaMao terbaring sekarang. Aku mulai berjalan langkah demi langkah diruangan itu,dan membuka pintu ruanga kamar Mao.

Baru saja aku mau membuka tiba-tiba tangan seseorangmemelukku dari belakangku dengan erat, sehingga aku tak bisa menarik nafasku. Akumemegang tangan itu dan membalikkan badanku ternyata Mao yang sudah basah akanair matanya sendiri.

 

“Jun, maafkan aku! Tanpa mengetahui penjelasanmu, tanpa bertanya kepadamu tentang semua yang telah terjadi itu aku tidak  lagi melihatmu. Gomennasai Junpei-kun !” aku tersenyum bahagia saat itu, saatdimana Mao memelukku hingga menangis seperti itu, baru pernah aku melihat diamenangis dihadapanku seperti ini.

“tidak, ini kesalahanku. Aku yang harusnya meminta maaf kepadamu sayang.” Aku melepaskan pelukan kami lalu aku mengusap air matanyadengan dua tanganku.

Aku memegang wajahnya dan wajah kami begitu dekat sekali,tak pernah kurasakan sedekat ini. Aku mulai mencium dahinya, lalu kedua matanyadengan sangat lembut, lalu mencium pipi kanan dan kirinya, dan terakhir akumenjatuhkan bibirku kebibirnya lembut menciumnya lama. kami berdiri didepanpintu ruangan Mao dirawat, masih dalam keadaan mencium bibirnya.

 

########################

 

#morning.

 

“Mao, bagaimana kau bisa berubah seperti ini?” tanyakukepada Mao sambil mengupaskan dia sebuah apel.

“aku? Wanita itu, dia bernama Chiharu bukan?” aku langsungterkaget ketika Mao menyebut nama itu.

“bagaimana kau tahu? Sudah jangan membahas itu.” aku terussaja mengupas apel itu hingga semua kulitnya terbuang.

“dia datang ketika kau keluar dari ruangan ini. Dan menjelaskan semua yang terjadi.” Aku menghentikan aktivitasku sejenak, lalu kembali membelah apel-apel itu untuk Mao.

“Chiharu, kau tidak mencintainya kan? Aku tahu bahwa diamemaksa mu untuk menciumnya dia memaksamu untuk mencinyainya tapi kau menolakdan melarikan diri,” aku masih saja mendengarkan ocehan Mao pagi itu.

“sudah, ini makanlah sayang. Maaf aku telah berbuat hal yangtak pantas ku perbuat.” Aku lalu menyuapinya apel itu dan memberinya sekotaksusu.

“nah~ bidadariku! Aku tidak akan pergi meninggalkanmu.” Sambil menggengam tangannya aku menciumnya dengan sekilas dan membuatnya tersenyum malu sehingga pipinya begitu memerah.

“kau tahu Mao, aku sangat mencintaimu.kaulah yang pertamadan terakhir untukku.” Maopun terkekeh kecil melihat wajah seriusku itu.

Dan seisi ruangan itupun penuh dengan tawa kami serta suara ciuman kilasku yang kuberikan kepada Mao.

 

 

(I Want To Go To The End With You T The Bottom Of Your Eyes I’ll Make Sure It Happens Because It’s Slowly Coming.  I Like You Even After So Long, That’s Whats’ Up. I Like You Everyday Forever)

About TwinsELF

We are twins ELF in SJ Heart. we so lke writing a Fanfic.
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment